1. Home
  2. »
  3. Ragam
4 Maret 2025 09:30

Telan dana Rp15 miliar, proyek tugu kura-kura berbahan kardus di Sukabumi tuai kecaman

Tugu kura-kura di Sukabumi rusak, diduga dari kardus dan bambu. Editor
foto: Instagram/@selasarmedia

Proyek patung kura-kura raksasa yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, kini menjadi sorotan publik. Dengan anggaran sekitar Rp15,6 miliar, patung ini diduga terbuat dari bahan berkualitas rendah seperti kardus dan bambu, yang memicu berbagai kritik dari masyarakat.

Video singkat tentang patung tersebut beredar luas di media sosial, diunggah oleh Eko Likeeath dan dibagikan oleh beberapa akun Instagram seperti @sukabumi_satu dan @selasarmedia. Kerusakan yang mencolok pada bagian kaki, sirip, dan punggung patung, yang memperlihatkan bagian dalamnya.

BACA JUGA :
Sebutkan dan jelaskan macam-macam seni patung, kenali definisi, fungsi, dan contohnya


Warganet pun tak henti-hentinya memberikan komentar pedas, mempertanyakan kualitas proyek yang menghabiskan APBD Jawa Barat tahun 2023 ini.

Sudah kardus 15m,” tulis salah satu warganet. “Kardusnya x dilapisi emas bs sbgitu ngabisin APBD,” komentar lainnya. Beberapa warganet bahkan meminta agar proyek ini diusut lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Selain itu, kekecewaan warga Sukabumi juga terlihat dalam protes terhadap pembangunan saluran irigasi di Kampung Mangkalaya, yang hanya bertahan sepekan sebelum kembali rusak. Ketua RT setempat, Jaja, menyatakan bahwa hasil pembangunan drainase sepanjang 250 meter dan lebar 20 sentimeter itu sangat mengecewakan.

BACA JUGA :
Macam-macam patung yang dapat menjadi penghias ruangan

“Iya, itu yang menjadi permasalahan di wilayah RT 02 ini, karena hasilnya tidak memuaskan,” ungkapnya.

Warga khawatir jika drainase tersebut tidak segera diperbaiki, akan mengancam pemukiman di sekitarnya, terutama saat musim hujan. Kepala Desa Cibolang, Arif Agung Gumelar, mengakui adanya protes dari warga dan berjanji akan melakukan survei untuk memperbaiki saluran drainase yang rusak. “Kita sudah koordinasi dengan pihak kecamatan untuk memperbaiki masalah ini,” ujarnya.

Dengan berbagai masalah yang muncul dari proyek-proyek ini, masyarakat berharap agar pemerintah lebih teliti dalam penggunaan anggaran dan pemilihan bahan bangunan yang berkualitas. Jika tidak, proyek yang seharusnya bermanfaat justru menjadi beban bagi masyarakat.

Source: liputan6.com / Henry
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan bantuan Artificial Intelligence dengan pemeriksaan dan kurasi oleh Editorial.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags