Brilio.net - Jamur menjadi salah satu bahan yang sering diolah untuk beragam menu makanan. Tak heran jika saat ini banyak yang memulai usaha membudidayakan jamur. Apalagi beberapa jenis jamur seperti jamur tiram dan kancing lebih cocok tumbuh di daerah beriklim tropis.
Pada Indonesia sendiri, jamur biasa digunakan sebagai lauk, pendamping sayur, atau snack. Ada juga obat-obatan yang menggunakan ekstrak jamur sebagai bahan utamanya.
Termasuk kategori makanan sehat, jamur dikenal mengandung antioksidan dan protein. Selain itu, jamur juga rendah kalori lho. Karena beragam kandungan nutrisi di dalamnya, banyak orang memilih untuk mengonsumsi jamur dan memadukannya dengan makanan lain. Selain sehat, rasanya pun lezat.
Jamur sering digunakan sebagai menu diet. Jamur menggantikan daging atau sumber protein lainnya. Namun, tidak semua jamur bisa dikonsumsi lho. Ada juga jamur yang justru mengandung racun. Jika sampai tertelan dan masuk dalam tubuh, racun tersebut justru akan mendatangkan penyakit. Jadi penting untuk mengenali terlebih dahulu jenis jamur apa yang bisa dikonsumsi.
Brilio.net telah merangkum jenis-jenis jamur yang bisa dikonsumsi dari berbagai sumber, Selasa (19/11). Berikut macam-macam jamur yang bisa di makan.
1. Jamur kancing.
foto: pixabay.com
Memiliki nama lain Agaricus bisporus, jamur kancing merupakan salah satu jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur ini memiliki bentuk bulat seperti kancing. Warnanya cenderung putih bersih, namun ada pula yang warnanya lebih kecokelatan.
Rasanya yang gurih membuat jamur ini menjadi salah satu bahan masakan yang bisa dijadikan beragam olahan. Di Indonesia, jamur jenis ini biasa ditumis dan dicampur dengan berbagai macam sayur. Namun jamur kancing juga banyak digunakan sebagai topping dalam pizza dan spaghetti.
2. Jamur tiram.
foto: pixabay.com
Seperti namanya, jamur tiram memiliki bentuk yang menyerupai tiram dengan permukaan yang lebih pipih. Warnanya putih dan sedikit kekuningan atau kecoklatan. Tekstur jamur tiram terasa agak kenyal, namun kaya akan air. Tidak sulit menemukan jamur jenis ini di Indonesia. Sebab, sudah banyak petani yang membudidayakan jamur tiram. Biasanya jamur tiram dibudidayakan menggunakan media serbuk kayu. Jamur tiram kaya akan serat, vitamin B1, anti oksidan, dan zat besi.
3. Jamur morel.
foto: pixabay.com
Jamur morel merupakan jenis jamur yang memiliki harga yang relatif mahal dibanding jamur lainnya. Ia menempati urutan kedua termahal setelah jamur truffle. Satu kilo jamur morel ini dihargai sekitar 6 juta. Sulit untuk membudidayakan jamur jenis ini.
Jamur morel ternyata ditemukan tumbuh di kawasan Indonesia, tepatnya di daerah Lombok Timur. Lokasi tersebut berada di sekitar Gunung Rinjani. Ciri khas jamur morel adalah bentuknya yang berongga. Jamur ini dipercaya mampu menjadi obat bagi penderita kanker.
4. Jamur enoki.
foto: freepik.com
Berbentuk mirip seperti kecambah, jamur enoki hanya tumbuh di wilayah beriklim dingin. Oleh sebab itu, olahan jamur enoki ini biasa ditemukan pada masakan wilayah Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan China.
Jamur jenis enoki juga dijadikan obat untuk mengatasi sembelit dan gangguan pencernaan oleh masyarakat Jepang. Tidak seperti kebanyakan jenis jamur yang terasa kenyal, jamur jenis enoki ini justru memiliki tekstur renyah dan gurih. Selain itu, jamur enoki juga disebut-sebut memiliki aroma yang bisa menggugah selera makan.
5. Jamur kuping.
foto: pixabay.com
Jamur kuping memiliki warna cokelat cenderung gelap. Jamur ini biasa dimakan oleh para vegetarian. Teksturnya kenyal menyerupai jelly. Jamur kuping dipercaya mempu mencegah anemia karena kandungan zat besi tinggi di dalamnya. Selain itu jamur kuping juga mengandung mineral yang mampu menjaga keseimbangan cairan di tubuh.
6. Jamur shintake.
foto: pixabay.com
Meski populer di Jepang, jamur shintake ternyata dibudidayakan pertama kali di Tiongkok. Jamur jenis ini berwarna cokelat tua dan memiliki bulu-bulu halus di permukaannya.
Jamur shintake banyak diolah untuk pendamping miso. Batang dari jamurnya memang tidak enak dimakan, namun akan membuat bumbu kaldu semakin sedap. Manfaat mengonsumsi jamur shintake adalah melancarkan sirkulasi darah dan mengontrol kolesterol.
7. Jamur merang.
foto: pixabay.com
Banyak tersaji di berbagai restoran chinese food, jamur merang memiliki rasa yang manis. Tekstur jamur jenis ini cenderung lembut dan berwarna abu-abu. Jamur merang juga rendah lemak dan berkalori tinggi. Dengan kandungannya tersebut, jamur merang bermanfaat untuk mencegah diabetes sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, jamur merang juga digunakan sebagai menu diet yang ampuh lho.
8. Jamur porcini.
foto: pixabay.com
Jamur porchini merupakan jamur berbentuk payung dengan tekstur yang tebal. Jamur jenis ini cukup populer di Italia dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Manfaat mengonsumsi jamur porcini di antaranya mencegah penyakit Alzheimer atau penurunan fungsi otak yang biasanya terjadi pada usia lanjut.
9. Jamur puffball.
foto: pixabay.com
Jamur puffball banyak tumbuh di Amerika saat musim gugur menuju musim semi. Jamur jenis ini memiliki bentuk menyerupai bola dengan tekstur lembut dan empuk. Disamakan dengan rasa tahu, jamur puffball juga memiliki rasa yang gurih dan cocok untuk dijadikan kudapan ringan.
10. Jamur truffle.
foto: pixabay.com
Jamur truffle adalah jenis jamur termahal di dunia. Sekilas, warnanya yang hitam memang terlihat tak menggugah selera, namun jamur jenis ini justru menjadi jamur yang ekslusif karena kelezatannya.
Tumbuh di akar pohon, jamur ini sulit untuk ditemukan. Bahkan ada yang memerlukan bantuan hewan berkemampuan mencium tajam untuk menemukannya. Oleh sebab itu, jumlah jamur truffle terbatas dan biasanya hanya tersaji di restoran berbintang.
mgg/ Deta Jauda